
GRESIK, SJP — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) Shell Kabupaten Gresik, turut terancam langka imbas kebijakan pembatasan impor BBM jenis bensin non-subsidi. Stok SPBU swasta di Kota Pudak itupun menipis.
Pelanggan SPBU Shell asal Gresik, Yusuf, berkomentar, mau tidak mau juga harus beralih ke produk SPBU Pertamina. Ia meminta Pertamina sebagai pusatnya BBM milik negeri untuk meningkatkan kualitas pelayanan.
“Semisal Shell gak ada, istilahnya kualitas dari Pertamina dari pelayanan seharusnya bisa lebih baik. Karena pusatnya bahan bakar di Indonesia adalah Pertamina,” kata Yusuf, Jumat (19/9/2025).
Yusuf menceritakan, pengalamannya buruknya menggunakan produk Pertamina dua tahun silam. Ia menyebut penggunaan BBM jenis pertamax terhadap kendaraannya berimbas buruk kepada performa.
Akibatnya, kendaraan miliknya harus dikuras untuk mengurus hal buruk terhadap mesin kendaraan. “Sedih juga saat itu,” jelasnya.
Menurut dia, secara kualitas hampir sama dengan produk BBM milim Pertamina. Namun, saat itu memang marak isu BBM oplosan, kepercayaan dia terhadap produk Pertamina pun menurun.
“Mungkin aku jadi korban saat itu, motor brebet, sampai nguras. Setahun ini saya ngisi di Shell,” jelasnya.
Sementara itu, pihak SPBU Shell Gresik menyampaikan stok BBM sudah menipis imbas kebijakan pembatasan impor BBM jenis bensin non-subsidi. Ancaman kelangkaan datang seperti yang dialami sejumlah SPBU daerah lainnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru