
SURABAYA, SJP – Menjadi sosok orang tua yang memiliki tanggung jawab terhadap anak-anaknya, tentu ada peran penting yang harus dipenuhi dalam mendidik dan mendampingi anak baik secara fisik maupun emosional, anak yang masih dalam masa pertumbuhan masih sangat butuh bimbingan menghadapi berbagai tantangan di era digital.
Hal tersebut disampaikan oleh Psikolog Anak Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Surabaya, Asteria Ratnawati saat berkesempatan menjadi salah satu pembicara dalam acara Parenting bagi orang tua wali murid SMA Negeri 9 Surabaya, Jumat (19/9/2025).
“Kita mau ngobrol bareng, mau belajar sambil sharing tentang bagaimana membersamai generasi emas atau generasi saat ini yang nanti di tahun 2045 diharapkan mereka sudah bisa jadi orang-orang yang sukses sebagai pemimpin, yang bisa untuk menjaga negara kita,” ujar Asteria, Jumat (19/9/2025).
“Bahwa, dalam Mendampingi anak bukan kita hanya hadir secara fisik, tapi juga secara emosional, karena mereka masih butuh bimbingan orang tua dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk di era digital,” imbuhnya.
Parenting itu Penting
Asteria menilai, kegiatan parenting semacam ini di sekolah-sekolah bagi para wali murid yang notabene juga sebagai orang tua sangat penting. Namun, juga dia tetap mengimbau supaya tidak hanya berhenti di parenting secara teori saja.
“Karena parenting itu kan kita ada informasi baru, kita bisa sharing pengalaman dari para pesertanya. Itu bagus dilakukan secara kontinu, tapi tidak berhenti di situ saja,” terangnya.
Baginya, kegiatan semacam ini, dapat diikuti pula dengan berbagai kegiatan yang mendukung materi-materi yang ada dalam parenting tersebut.
Misalnya kegiatan orang tua bersama anak, kegiatan orang tua dengan sekolah yang memang bisa menambah informasi, yang belajar lagi tentang bagaimana mengembangkan diri anak.
“Nggak harus melalui parenting ya, tapi bisa melalui kegiatan-kegiatan lain yang memang bermanfaat,” kata Asteria.
Kebutuhan Membimbing Anak
Mengingat selama kericuhan demo tempo hari lalu ada beberapa yang turut ikut juga anak-anak di dalamnya, Asteria berpendapat, hal tersebut merupakan suatu bukti bahwa setiap anak masih sangat membutuhkan bimbingan sejak dalam kandungan hingga berumur 18 tahun, bahwa mereka masih dalam genggaman tanggung jawab orang tua.
“Jadi yang perlu kita ingat namanya anak, apalagi kalau diundang-undang perlindungan anak, yang namanya anak itu 18 tahun ke bawah, termasuk yang dalam kandungan. Sehingga kalau kita ngomong anak, mereka masih sangat butuh bimbingan dari orang tuanya. Jadi ketika di bawah 18 tahun, itu masih tanggung jawab orang tua,” jelas Asteria.
“Ketika mungkin anak mencoba hal yang negatif atau mengikuti kayak yang kemarin ya, ada demo dan sebagainya. Justru ini adalah alarm buat kita bersama, buat para orang tua. Agar bisa lebih dekat lagi dengan anaknya, bisa lebih mengawasi keberadaan anaknya,” sambung Asteria.
Dia menuturkan, bahwa dalam membimbung anak bukan hanya sekadar mengawasi, tapi dengan merangkul anak-anak supaya bisa dekat dengan orang tua dan keluarga.
“Bisa ngobrol bareng, orang tua bisa tahu anaknya ada di mana, temannya siapa, dia lagi aktif kegiatan apa saja,” tutur Asteria.
Mendampingi Anak di Era Digital
Dalam perkembangan era digital saat ini yang terdapat banyak gadget, anak-anak juga terpapar dampaknya, banyak dari mereka yang juga teracuni oleh gadget dan teknologi digital.
Maka, Asteria menjelaskan, dalam mendampingi anak zaman sekarang di era digital, fokusnya jangan cuma anak-anak, tapi juga harus fokus pada diri masing-masing orang tua dan keluarga.
“Orang tua harus mau belajar terus. Belajar ilmu tentang perkembangan anak. Belajar update perkembangan-perkembangan anak ini sekarang apa saja,” imbau Asteria.
Dia pun mengimbau, agar orang tua juga harus belajar bagaimana memperbaiki hubungan dengan anak. Kadang semakin anak itu besar, diri masing-masing orang tua, juga lupa bahwa anak-anak ini sebetulnya dalam tanda kutip, cara berpikirnya masih anak-anak.
“Secara mental, berproses masih anak-anak. Padahal sebetulnya, anak-anak itu mereka masih butuh bimbingan. Mereka belum matang dalam berpikir, dan belum matang dalam memilih sesuatu. Justru butuh dampingkan orang tua,” terangnya
“Jadi nggak bisa lepas dari orang tua. Orang tua harus sama anak, harus belajar bareng di era yang serba digital ini,” tukas Asteria.
Sehingga dirinya pun berpesan kepada peserta yang merupakan para orang tua, harus menjaga komunikasinya tetap bagus dengan anak-anaknya. Menurutnya, yang namanya mendampingi anak, berarti tidak membiarkan anak berjalan sendiri, namun mendampingi anak selain hadir secara fisik juga secara emosional. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru