
SURABAYA, SJP – Aroma nostalgia bercampur energi kebersamaan mewarnai akhir pekan di kawasan Royal Residence, Wiyung. Ribuan orang, mulai alumni, warga, hingga beberapa tokoh pemerintahan berkumpul dalam sebuah reuni yang berbeda dari biasanya.
Bukan sekadar temu kangen, “PCU Family Homecoming: Petra x Royal Residence Wellness Weekend” pada 20–21 September 2025 itu menghadirkan pelayanan kesehatan, olahraga, hingga ruang harmoni lintas agama dalam satu perayaan besar.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian Homecoming 2025 sekaligus Dies Natalis ke-64 Universitas Kristen Petra (UK Petra).
Ketua Panitia sekaligus Kepala Bagian Relasi Alumni UK Petra, Glori Puteri Maharani Agung, menegaskan bahwa acara ini lahir dari niat menghadirkan manfaat nyata bagi warga.
“Sebagai bagian dari reuni sekaligus perayaan Dies Natalis ke-64 UK Petra, kegiatan ini lebih dari sekadar temu kangen. Berkolaborasi dengan Royal Residence, kami ingin acara ini berdampak langsung bagi masyarakat, ujar Glori, Sabtu (20/9/2025).
“Nantinya ada kegiatan kesehatan, pencegahan stunting, penguatan UMKM, dan promosi gaya hidup sehat. Harapannya kita juga dapat berkontribusi dalam mewujudkan mimpi Kota Surabaya yang lebih hebat dan tumbuh semakin kuat,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sinergi tersebut menjadi wujud nyata kolaborasi antara pendidikan, industri, masyarakat, dan pemerintah kota.
“Kami ingin acara ini mencerminkan semangat kebersamaan dan inovasi, tanpa meninggalkan akar budaya Surabaya,” imbuhnya.
Dukungan penuh datang dari Royal Residence yang dikelola PT Bhakti Tamara. Lokasi perumahan modern itu disulap menjadi ruang interaksi publik yang menyatukan pemerintah, masyarakat, alumni, dan institusi pendidikan.
“Kegiatan ini memiliki tujuan yang sama seperti gerakan Kampung Pancasila yang sedang digalakkan Pemkot Surabaya, agar timbul semangat gotong royong, toleransi, dan kerukunan dengan warga sekitar,” ujar Dina Ariyanti, Manager Marketing Royal Residence.
“Kami sangat bahagia bisa turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Harapannya, Surabaya terus berkembang menjadi kota yang maju, mandiri, dan tetap guyub serta harmonis,” sambungnya.
Hari pertama pada Sabtu (20/9/2025) menghadirkan Healthy Hub, kegiatan bakti sosial yang meliputi pemeriksaan kesehatan gratis, penyuluhan gizi, hingga simulasi menyikat gigi untuk anak-anak.
Fokus utama adalah pencegahan stunting dengan metode permainan edukatif bersama dosen-dosen UK Petra. Acara tersebut dibuka oleh Rini Indriyani, Ketua Tim Penggerak PKK Surabaya sekaligus istri dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Sementara itu, energi kebersamaan berlanjut pada Minggu pagi (21/9/2025) lewat “Petra Run x Royal Residence – Miles to Go, Life to Grow”, jalan sehat (3 km) dan lari (5 km) yang diikuti lebih dari 1.000 peserta, baik alumni UK Petra maupun warga Royal Residence.
Peserta melintasi area calon Rumah Sakit Petra serta enam rumah ibadah lintas agama (Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Protestan, Konghucu) yang berdiri berdampingan tanpa pagar pembatas, menjadi simbol harmoni dan kerukunan di Surabaya Barat.
Dalam sambutannya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang hadir langsung bersama istrinya, Rini Indriyani, dan memberikan apresiasi atas semangat kolaborasi yang terjalin.
“Alhamdulillah hari ini saya mendapat undangan. Sebenarnya saya ada kegiatan lain jam 11 siang, tapi karena istri tercinta menyampaikan, undur saja, akhirnya saya datang ke sini,” ungkapnya.
“Kenapa? Karena di sini ada pengobatan gratis, pemeriksaan gigi untuk anak-anak, dan kegiatan CSR yang luar biasa. Tempat ini penuh berkah karena kebaikan yang sudah dilakukan,” tambah Eri disambut tepuk tangan peserta.
Ia menekankan bahwa seorang wali kota hanyalah pengarah, sedangkan pemimpin sejati adalah warga yang mau berbagi.
“Buat saya, Surabaya tidak butuh seorang pemimpin, tidak butuh wali kota. Wali kota itu hanya dirigen saja. Pemimpin sejati adalah orang-orang yang mau berbagi, yang mau memperhatikan orang susah di sekitarnya,” tegas Eri.
Selain itu, ia mendukung rencana pembangunan Rumah Sakit Petra di kawasan Royal Residence. Menurutnya, rumah sakit yang melayani masyarakat kurang mampu dengan biaya murah dan menerima BPJS akan menjadi berkah bagi warga sekaligus UK Petra.
Menutup sambutannya, Eri menyinggung harmoni antaragama yang terwujud nyata di Royal Residence. Hal tersebut juga selaras dengan berbagai program dari Pemerintah Kota Surabaya, contohnya Kampung Pancasila.
“Tempat ibadah jejeran yo gak gegeran (berdampingan tanpa ribut), ini luar biasa. Kota yang kuat adalah kota yang warganya saling membantu, yang lemah menghormati yang kuat, dan yang kuat membantu yang lemah,” sebut Eri.
“Tidak ada yang lebih baik di antara kita, kecuali saat kita bersama-sama menjalankan Pancasila bukan hanya di lisan, tapi dalam tindakan,” tukasnya.
Acara dua hari ini ditutup dengan suasana meriah. Bazar UMKM, spot foto, dan area interaksi publik menambah keceriaan, menciptakan ruang bagi alumni, warga, dan pemerintah untuk bercengkrama, tertawa, sekaligus menciptakan kenangan baru bersama. (*)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru