
GRESIK, SJP — Satu siswa sekolah rakyat di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, mengundurkan diri lantaran belum memenuhi syarat cek kesehatan. Dinas Sosial (Dinsos) Gresik kini sedang berproses mencari pengganti.
Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Gresik, Nur Farida, mengatakan, sempat mencari pengganti siswa yang mengundurkan diri tersebut.
Namun satu siswa pengganti itu belum juga memenuhi syarat verifikasi pedoman Sekolah Rakyat karena sudah berusia 21 tahun.
“Sebelum launching Sekolah Rakyat Gresik ini, sudah ada satu siswa yang mengundurkan diri karena tidak memenuhi syarat kondisi kesehatannya. Lalu ada siswa baru dari Cerme, SD lulus, SMP merupakan lulusan Paket B, namun tidak memenuhi syarat yaitu usianya 21 tahun,” kata Farida, Rabu (24/9/2025).
Farida menjelaskan, program Sekolah Rakyat di Kabupaten Gresik memiliki kuota sebanyak 75 siswa yang terbagi dalam tiga rombel.
Dengan berkurangnya satu siswa, maka Sekolah Rakyat yang berlokasi di Desa Mriyunan, Kecamatan Sidayu, memanfaatkan gedung eks UPT SMP Negeri 30 Gresik itu, sekarang berjumlah 74 siswa.
Program Sekolah Rakyat di Kabupaten Gresik diupayakan memenuhi kuota sebanyak 75 siswa. Menurut Farida, satu siswa tersebut kini sudah dalam proses verifikasi tim lapangan pendamping Dinsos Gresik atau tahap ground checking.
“Saat ini siswa bersangkutan sedang dalam verifikasi tim lapangan pendamping. Hal ini untuk melengkapi kuota siswa Sekolah Rakyat Gresik yang seharusnya berjumlah 75 siswa,” pungkasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru