
SURABAYA, SJP – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemangkasan dana transfer ke daerah tidak berarti mengurangi porsi anggaran yang diterima. Ia menyebut, secara keseluruhan justru ada penambahan dana lebih besar bagi daerah.
“Meski transfer turun Rp200 triliun, program untuk daerah naik signifikan dari Rp900 triliun menjadi Rp1.300 triliun,” ujarnya saat kunjungan kerja di Gedung Keuangan Negara (GKN) Surabaya, Kamis (2/10/2025).
Isu pemangkasan transfer daerah sendiri mulai ramai sejak Agustus lalu, tepatnya ketika pemerintah mengajukan Rancangan APBN 2026.
Dalam rancangan itu, alokasi Transfer ke Daerah (TKD) diproyeksikan turun sekitar 25 persen dibanding tahun sebelumnya, hingga memicu sorotan dari DPR dan kepala daerah.
“Tadi beberapa bupati datang ke sini. Tadinya mau ketemu saya semua. Untung saya cuma ketemu perwakilan. Kalau enggak saya dipukulin tadi,” ucap Purbaya berkelakar.
Purbaya menjelaskan, kebijakan pemangkasan dilakukan untuk mengoreksi adanya ketidaksesuaian anggaran di daerah. Pemerintah pusat, kata dia, ingin memastikan dana yang turun benar-benar terserap efektif dan bersih.
“Ekonomi di daerah sebetulnya uangnya tidak berkurang, malah ditambah secara netto,” tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah sudah menyiapkan tambahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar Rp43 triliun. Bahkan, terbuka peluang transfer ditambah lagi bila ekonomi membaik dan penerimaan pajak meningkat.
“Kalau daerah bisa menunjukkan penyerapan yang baik dan bersih, harusnya saya bisa meyakinkan pemimpin di atas untuk menambah dengan cepat,” katanya.
Purbaya juga mengingatkan agar pemerintah daerah tidak hanya berfokus pada besaran transfer, melainkan meningkatkan kapasitas dalam menyerap serta mengelola anggaran dengan benar.
“Biasa kan daerah itu ingin jalankan sendiri, jadi mereka mesti belajar juga memperbaiki cara menyerap anggaran,” tukasnya. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru