
NGANJUK, SJP – Kabut tipis yang turun di lereng Gunung Wilis seolah menyimpan kisah masa silam yang belum seluruhnya terungkap.
Di balik rimbun pepohonan hutan KPH Kediri, tepatnya di Desa Bajulan, Nganjuk, ditemukan sebuah arca kuno yang diyakini sebagai peninggalan kerajaan besar masa lalu.
Arca itu dikenal sebagai Dwarapala, penjaga suci gerbang candi di era kejayaan Majapahit.
Selama ini, Gunung Wilis memang kerap disebut-sebut menyimpan banyak peninggalan bersejarah, terutama dari masa kerajaan.
Namun, keberadaan situs-situs kuno itu belum banyak terpublikasi dan masih menyisakan misteri yang menggoda para peneliti dan pecinta sejarah.
Arca Dwarapala yang ditemukan di kawasan hutan itu diyakini dulunya merupakan bagian dari tempat peribadatan sekaligus lokasi bertapa.
Sayangnya, sebagian bangunan suci di sekitarnya telah rusak dimakan usia. Bahkan, ada pula yang sengaja dirusak oleh oknum pencari harta karun.
Temuan berharga ini pertama kali diketahui oleh Alex, seorang juru pelihara candi yang setiap hari merawat kawasan bersejarah di Desa Bajulan.
Saat membersihkan area sekitar, ia tak sengaja menemukan arca batu andesit tersebut.
“Saat bersih-bersih, tidak sengaja menemukan arca Dwarapala, karena lokasinya jauh dan ekstrim,” kata Alex, Sabtu (4/10/2025).
Alex menuturkan, di sekitar Gunung Wilis sebenarnya masih banyak bangunan suci lain yang belum tereksplorasi. Namun, medan menuju lokasi yang cukup ekstrem membuatnya sulit dijangkau.
Sementara itu, pemerhati sejarah Nganjuk, Aris Trio Effendi, meyakini Gunung Wilis memiliki keterkaitan erat dengan Kerajaan Kadiri.
Meski pusat pemerintahan kerajaan itu diyakini berada di timur Sungai Brantas, lereng Wilis digunakan untuk kegiatan spiritual seperti pemujaan dan pertapaan.
“Pada zaman Kerajaan, Gunung Wilis dulu dikenal untuk tempat ritual,” terang pria yang karib disapa Aris itu.
Ia menambahkan, kepercayaan masyarakat Jawa kuno terhadap gunung sebagai tempat suci membuat kawasan seperti Wilis menjadi pusat kegiatan spiritual.
“Selain banyak ditemukan peninggalan sejarah di era kerajaan, Gunung Wilis ini masuk salah satu gunung yang dianggap suci,” ungkapnya.
Kini, di tengah keheningan hutan dan sejuknya udara pegunungan, arca Dwarapala itu berdiri bisu, menjadi saksi bisu perjalanan panjang peradaban masa lalu.
Penemuan ini seolah mengingatkan, bahwa sejarah bukan sekadar catatan di buku, melainkan juga jejak yang masih bernafas di tanah yang kita pijak. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru