
SUARAJATIMPOST.COM — Gaya hidup slow living kini menjadi tren baru di kalangan anak kos perkotaan. Alih-alih mengejar ritme hidup cepat, banyak generasi muda memilih fokus pada ketenangan, kenyamanan pribadi, dan kesehatan mental dalam keseharian mereka.
Slow living identik dengan pola hidup sederhana dan tidak terburu-buru. Banyak anak kos mulai menata ulang kamar mereka menjadi ruang yang lebih rapi dan nyaman, menggunakan perabot minimalis, serta mengatur aktivitas harian secara seimbang antara produktivitas dan waktu istirahat.
Fenomena ini muncul sebagai respons terhadap tekanan kehidupan modern dan padatnya aktivitas urban. Dengan slow living, anak kos berusaha menghindari stres berlebihan dan burnout, terutama di tengah tuntutan pekerjaan dan kuliah yang tinggi.
Media sosial turut berperan besar dalam menyebarkan gaya hidup ini. Banyak konten bertema “morning routine” dan “cozy room aesthetic” yang menginspirasi anak muda untuk menciptakan suasana kos yang damai, terorganisir, dan estetik meskipun dengan budget terbatas.
Gaya hidup slow living tidak hanya soal tampilan visual, tapi juga cara berpikir. Anak kos mulai menghargai momen kecil sehari-hari, seperti menikmati kopi pagi, merapikan tempat tidur, hingga mengatur jadwal tidur yang konsisten. Semua ini menjadi simbol kehidupan sederhana namun berkelas di tengah hiruk-pikuk kota. (**)
Sumber: Dari Berbagai Sumber
Editor: Danu S
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru