
JAKARTA, SJP — Saat musim pancaroba datang, perubahan cuaca yang tidak menentu sering kali membuat daya tahan tubuh menurun. Kondisi ini menjadi celah bagi virus influenza atau flu untuk menyerang dan menyebar dengan cepat di tengah masyarakat.
Influenza merupakan penyakit menular yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini berpotensi menurunkan produktivitas dan bahkan menyebabkan komplikasi serius. Karena itu, penting mengenali gejala dan langkah pencegahan agar penularan bisa ditekan sejak dini.
Virus influenza umumnya menular melalui droplet atau percikan pernapasan saat seseorang batuk atau bersin. Penyakit ini bisa menjadi lebih berat bagi individu dengan riwayat penyakit kronis. Meski mirip dengan Covid-19, influenza disebabkan oleh virus yang berbeda dan umumnya dapat pulih dalam beberapa hari jika ditangani dengan benar.
Gejala Influenza yang Perlu Diwaspadai
Menurut World Health Organization (WHO), gejala flu biasanya muncul dua hari setelah seseorang terinfeksi virus. Tanda-tanda umum yang sering muncul antara lain:
-
Demam tinggi yang datang mendadak
-
Batuk kering dan berkelanjutan
-
Sakit kepala dan nyeri otot
-
Rasa tidak enak badan
-
Sakit tenggorokan
-
Hidung tersumbat atau berair
-
Batuk berat yang bisa berlangsung hingga dua minggu
Sebagian besar penderita dapat pulih tanpa perawatan medis khusus. Namun pada kasus tertentu, terutama pada kelompok rentan, influenza bisa berkembang menjadi pneumonia atau sepsis yang memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
Virus influenza sangat mudah menyebar di tempat ramai seperti sekolah, kantor, hingga transportasi umum. Ketika penderita batuk atau bersin, partikel virus dapat melayang di udara dan dihirup oleh orang di sekitarnya.
Selain itu, virus juga bisa berpindah melalui tangan yang menyentuh permukaan terkontaminasi. Karena itu, menjaga kebersihan menjadi langkah utama dalam mencegah penularan.
Biasakan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir setelah beraktivitas di luar rumah.
Sebagian besar kasus influenza bisa sembuh dengan perawatan mandiri di rumah. Namun, penting untuk mengenali kapan harus berkonsultasi dengan tenaga medis. Berikut langkah penanganan sederhana yang bisa dilakukan:
-
Beristirahat cukup. Hindari aktivitas berat agar tubuh fokus melawan virus.
-
Tetap di rumah. Batasi kontak langsung untuk mencegah penyebaran ke orang lain.
-
Perbanyak minum air. Menjaga hidrasi membantu menurunkan demam dan mempercepat pemulihan.
-
Konsumsi obat pereda gejala. Gunakan obat penurun demam atau pereda nyeri sesuai anjuran dokter.
-
Segera periksa ke dokter jika gejala tidak kunjung membaik setelah beberapa hari.
Beberapa kelompok lebih rentan terhadap komplikasi akibat influenza, di antaranya:
-
Ibu hamil
-
Anak-anak di bawah lima tahun
-
Lansia berusia 65 tahun ke atas
-
Penderita penyakit kronis (diabetes, asma, jantung)
-
Pasien yang menjalani terapi medis seperti kemoterapi
-
Penderita gangguan imunologis, termasuk HIV/AIDS
Untuk kelompok ini, pengobatan antivirus sebaiknya diberikan sejak gejala awal muncul guna mencegah komplikasi berat seperti pneumonia atau gangguan pernapasan akut.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah efektif untuk menekan risiko tertular flu di musim pancaroba:
-
Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
-
Menjaga pola makan sehat dan tidur cukup
-
Menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang flu
-
Menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk
-
Melakukan vaksinasi influenza secara rutin, terutama bagi kelompok berisiko tinggi
Menjaga pola hidup sehat dan memperhatikan kebersihan diri menjadi kunci utama melawan influenza di musim pancaroba. Jika gejala flu muncul dan tidak kunjung membaik, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis sebelum berkembang menjadi komplikasi serius. (**)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber: Beritasatu.com
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru