
GRESIK, SJP – HIV rupanya masih menjadi momok atau ancaman Kesehatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, lantaran kasusnya yang tidak kunjung menurun.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gresik, jumlah temuan pasien HIV baru mencapai 248 kasus pada 2023, naik menjadi 298 kasus pada 2024.
Sedangkan pada pertengahan tahun Januari – Agustus 2025 ini, telah ditemukan 197 kasus baru HIV.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Gresik, Puspita Whardani, mengaku sudah mengambil langkah strategi guna menekan penularan HIV tersebut.
Dinas Kesehatan tengah memperkuat strategi penanggulangan HIV melalui berbagai upaya yang melibatkan lintas sektor, mulai dari puskesmas hingga lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Memberikan sosialisasi tentang pencegahan dan pengobatan HIV, bekerja sama dengan puskesmas,” kata Puspita, Jumat (10/10/2025).
Puspita mengatakan, penambahan angka kasus HIV menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Upaya edukatif kepada sejumlah pihak masyarakat dilakukan dengan tujuan menghentikan laju penularan HIV.
Pihaknya juga mengupayakan penemuan kasus secara mobile melalui layanan Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang menjangkau komunitas dan wilayah tertentu.
“Melaksanakan penemuan kasus secara aktif melalui kegiatan mobile VCT, bekerja sama dengan PKM dan LSM,” tambahnya.
Menurut dia, upaya lain yang kini menjadi fokus ialah skrining terhadap populasi yang memiliki risiko tinggi terhadap penularan HIV.
Dinas Kesehatan juga memperluas fasilitas kesehatan (faskes) yang melayani penemuan kasus dan pengobatan HIV agar akses masyarakat semakin mudah. (*)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru