
BLITAR, SJP – Kapolres Blitar AKBP Arif Fazlurrahman berjanji dan memastikan tidak ada pembiaran pada kasus penganiayaan terhadap salah seorang siswa SMK di Kabupaten Blitar yang dilakukan oleh kakak kelasnya.
AKBP Arif menyebut proses penyidikan kasus ini masih terus berlangsung dan selanjutnya polisi akan segera memeriksa terduga pelaku dalam kasus tersebut.
“Proses penyidikan masih terus berlanjut dan sampai saat ini sudah ada lima orang saksi yang diperiksa. Untuk terlapor atau terduga pelaku masih berstatus anak dan kami rencanakan dalam waktu dekat untuk diperiksa,” ujarnya, Jumat (10/10/2025).
AKBP Arif mengaku antara peristiwa itu dengan laporan kepada polisi ada jeda waktu. Di mana, peristiwa terjadi pada 18 September 2025 dan baru dilaporkan ke Polres Blitar pada 27 September 2025.
Peristiawa ini terjadi diduga hanya karena ada perbedaan persepsi antara kedua belah pihak. Berdasarkan hasil pendalaman, sudah ada upaya untuk mediasi dalam kasus ini dan belum ada hasil yang memuaskan.
Sehingga, polisi turun tangan untuk menangani kasus ini melalui unit PPA Satreskrim Polres Blitar.
“Tidak ada pembiaran dalam kasus ini. Meski sudah ada upaya mediasi, tetap kami lakukan penanganan,” kata dia.
Sekedar diketahui, seorang siswa SMK kelas 10 di Kabupaten Blitar yang berinisial DNA (16) warga Kecamatan Kademangan mengaku menjadi korban penganiayaan oleh kakak kelasnya di sekolah.
Terduga pelakunya adalah seorang laki-laki berinisial MAF (17), warga Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
Peristiwa ini bermula saat korban sedang duduk didepan kelas sambil bermain handphone. Secara tiba-tiba, terduga pelaku menghampiri korban lalu mendorong tubuhnya ke belakang dan beruntung tidak sampai terjatuh.
Kemudian, terduga pelaku sempat mengatakan “nyapo nyawang-nyawang” (kenapa lihat-lihat) kepada korban. Lalu, pelaku langsung mengangkat kaki kanan korban menggunakan tangan kiri.
Dengan posisi membungkuk, terduga pelaku langsung memukul bagian wajah korban yang mengenai bagian bawah mata dan tulang hidung.
Akibat pukulan keras itu, lubang hidung korban langsung mengeluarkan darah. Saat dibawa ke puskesmas lalu dirujuk ke rumah sakit, korban mengalami luka retak pada bagian hidung. (*)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru