
BONDOWOSO, SJP – Berawal dari postingan salah seorang pasien RSUD dr H Koesnadi Bondowoso yang sangat menyayangkan pelayanan di rumah sakit plat merah di Kabupaten Bondowoso itu, akhirnya membuat Direktur RSUD dr H Koesnadi angkat bicara.
Dalam postingan akun Instagram @chintaadelita_, seorang ibu menyebut banyak perawat yang ketus dan tidak sabar dalam menangani pasien anak-anak, yang kala itu adalah anaknya, pada Jumat (10/10/2025) kemarin.
Bahkan, di dalam postingannya tertulis bahwa anaknya sempat ketakutan dan kesakitan saat proses foto rontgen karena ada duri ikan yang tersangkut di tenggorokannya.
Menanggapi postingan kekecewaan pasien, Direktur RSUD dr H Koesnadi, dr. Yus Priyatna, secara runtut menceritakan bahwa kala itu, di ruang poli THT (telinga, hidung dan tenggorokan), mendadak ada anak kecil berinisial D datang bersama orang tuanya. Bocah itu tampak gelisah dan menangis, ternyata di tenggorokannya tersangkut duri ikan.
“Pasien datang dengan kasus corpal hipofaring atau benda asing di tenggorokan. Dalam hal ini, duri ikan yang tersangkut di area cukup dalam,” jelas Direktur RSUD dr H Koesnadi Bondowoso, dr. Yus Priyatna, Sabtu (11/10/2025).
Meskipun datang dengan nomor antrean ke-20, anak tersebut mendapat perlakuan khusus dan langsung didahulukan untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan medis.
“Ini termasuk kondisi gawat, jadi kami prioritaskan,” tambah dr. Yus yang juga dokter spesialis paru ini kepada suarajatimpost.com.
Namun, lanjut dia, proses pengambilan duri ikan itu tidak berjalan mudah. Pada percobaan pertama, anak tersebut menolak dan menangis kencang, membuat tindakan tidak bisa dilanjutkan.
“Tim medis pun memutuskan melakukan rontgen untuk memastikan posisi duri ikan,” jelasnya.
Setelah hasil rontgen keluar, tindakan kedua pun dilakukan. Saat itu, anak berinisial D tersebut diposisikan dengan hati-hati sesuai prosedur medis. Sang ibu memeluk erat anaknya, sementara perawat membantu menahan kepala agar tidak bergerak.
“Prosedur ini memang mengharuskan kepala pasien tetap diam agar alat medis bisa masuk dengan aman. Kami paham, bagi orang tua, momen itu mungkin terlihat seperti pemaksaan. Tapi sebenarnya, ini demi keselamatan anak,” terang dr. Yus.
Dengan penuh kesabaran, tim THT akhirnya berhasil mengeluarkan duri ikan dari tenggorokan anak tersebut.
“Yang penting, tulang ikan sudah berhasil kami ambil. Pasien kini dalam kondisi baik,” tandasnya.
Tak hanya itu, lanjut dr Yus, tim RSUD dr H Koesnadi Bondowoso juga mendatangi rumah pasien dan menjelaskan kronologi serta tindakan medis yang dilakukan tim THT kepada keluarga pasien.
“Alhamdulillah, keluarga pasien menerima dan menyadari tindakan kami bukan karena pemaksaan, tetapi lebih kepada prosedur medis,” pungkasnya.
Sementara itu, Andi Hermanto, keluarga pasien membenarkan jika tim dari RSUD dr H Koesnadi sudah datang ke rumahnya dan pihak keluarga sudah menyadari. (*)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru