BONDOWOSO, SJP – Multaqa Ulama Nasional yang digelar di Pondok Pesantren Al-Islah, Desa Dadapan, Kecamatan Grujugan, Kabupaten Bondowoso, Rabu (5/11/2025), menjadi momentum penting bagi lahirnya semangat persatuan di kalangan ulama dan pesantren di seluruh Indonesia.
Acara yang dihadiri sekitar 1.500 kiai dari berbagai daerah ini diharapkan mampu memperkuat peran ulama, pesantren, dan tokoh agama dalam mendukung program-program pemerintah, tidak hanya di bidang keagamaan, tetapi juga ekonomi, sosial, dan terutama ketahanan pangan nasional.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Islah, KH Thoha Yusuf Zakaria, menegaskan, Multaqa Ulama Nasional merupakan langkah awal atau embrio untuk menyatukan seluruh elemen pesantren dan ulama di Indonesia.
“Multaqa ini merupakan bagian dari cara untuk mempersatukan umat, mempersatukan pondok-pondok pesantren, dan mempersatukan para kiai. Ini wadah embrio, alat untuk memperkuat persatuan itu,” ujar KH Thoha Yusuf Zakaria.
Ia menambahkan, dengan bersatunya para kiai, pesantren, dan tokoh agama, cita-cita mewujudkan swasembada pangan nasional akan lebih mudah tercapai. Karena itu, pihaknya menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah di sektor pangan.
“Dengan bersatunya para kiai dan pesantren, insyaallah swasembada pangan nantinya akan semakin baik. Kami di pesantren juga sudah mulai berperan, ada yang punya lahan sendiri, peternakan, hingga perkebunan,” tambahnya.
KH Thoha menjelaskan, Pondok Pesantren Al-Islah sendiri telah mengembangkan berbagai unit usaha produktif seperti peternakan kambing, ayam, kolam lele, serta lahan padi dan tebu. Hal ini menjadi bukti bahwa pesantren kini tidak hanya menjadi pusat pendidikan agama, tetapi juga pusat pemberdayaan ekonomi umat.
“Pesantren tidak hanya berbicara soal agama, tapi juga soal politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pesantren harus menjadi lembaga yang menyeluruh dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Multaqa Ulama Nasional di Bondowoso ini sekaligus menindaklanjuti pesan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan yang sebelumnya mengingatkan pentingnya menjaga persatuan umat dan kemandirian pangan sebagai fondasi utama Indonesia yang kuat dan sejahtera. (*)
Editor : Rizqi Ardian
. Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru