
SIDOARJO, SJP – Syailendra Haical, salah satu korban selamat dalam insiden ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, kini menghadapi ujian berat. Remaja itu terancam kehilangan kaki kirinya akibat kerusakan parah pada jaringan pembuluh darah setelah tertimpa reruntuhan bangunan.
Kondisi Haical saat ini masih berada dalam tahap observasi intensif. Tim dokter belum bisa memastikan tindakan amputasi, namun opsi tersebut mulai dipertimbangkan sebagai langkah medis terakhir.
“Kalau Haical masih kita konservasi dan nanti kita cek dengan dokter yang merawat termasuk dokter bedah dan dokter ortopedi,” ungkap Direktur RSUD Sidoarjo, Atok Irawan, Jumat (3/10/2025).
Nama Haical sebelumnya menjadi perhatian publik setelah videonya viral di media sosial. Dalam rekaman tersebut, ia terdengar berusaha tetap tenang dan berbicara dengan tim SAR meski masih terjebak di bawah puing bangunan.
Momen itu menyentuh banyak hati, namun perjuangan Haical belum berakhir. Kini, selain perawatan fisik, pihak rumah sakit juga memberikan pendampingan psikologis untuk membantunya menghadapi trauma pascakejadian.
Hingga hari kelima pascatragedi, RSUD Sidoarjo masih merawat tujuh korban dalam kondisi serius. Sebelumnya, dari total 18 korban yang sempat menjalani perawatan, sebagian besar telah dipulangkan. Namun tujuh orang lainnya masih harus bertahan menjalani perawatan intensif.
“Kami masih merawat tujuh pasien, di antaranya satu pasien kemarin yang diamputasi di TKP dan masih dirawat di sini dan satu pasien diamputasi karena mengalami luka para pada kaki,” ujar Atok.
Dua korban telah menjalani operasi amputasi. Nur Ahmad harus kehilangan salah satu kakinya setelah tertimpa reruntuhan dengan luka berat. Sementara Saiful Rozi mengalami amputasi pada bagian telapak kaki akibat cedera parah.
Dari tujuh pasien yang tersisa, satu korban masih berada di ruang ICU, sementara enam lainnya menjalani perawatan di ruang rawat inap RSUD Sidoarjo.
Para tenaga medis kini bekerja ekstra untuk menjaga kondisi korban tetap stabil, termasuk Haical yang masih dalam masa kritis penentuan tindakan medis. (**)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber: Beritasatu.com
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru