
KOTA BATU, SJP – Sepanjang awal tahun hingga 1 Oktober 2025, Kota Batu telah mengalami sedikitnya 93 kejadian bencana. Data tersebut terungkap dari hasil pengkajian atau assessment yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu sebagai dasar untuk program rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu Suwoko pada Sabtu (4/10/2026) menjelaskan, bahwa langkah pengkajian ini bertujuan memulihkan kondisi sosial, ekonomi, serta layanan pemerintahan di wilayah terdampak.
Selain itu, juga untuk mengembalikan fungsi kehidupan masyarakat dan memperbaiki sarana prasarana yang rusak akibat bencana.
“Dari 70 lokasi yang menjadi sasaran bantuan, sebanyak 38 titik sudah diberikan bantuan stimulan berupa material dasar seperti batu kali, pasir, semen, besi, tanah uruk, hingga paralon,” ujarnya.
Ia menambahkan, 42 titik lainnya masih menunggu kesiapan warga untuk menerima bantuan. Selain bantuan material, BPBD juga menyalurkan dukungan logistik berupa makanan dan minuman, sekaligus memperkuat kolaborasi dengan masyarakat melalui aparatur setempat.
Dari sebaran wilayah, Kecamatan Bumiaji tercatat menjadi daerah dengan titik bantuan stimulan terbanyak, yakni 32 lokasi. Disusul Kecamatan Batu dengan 30 titik, sedangkan Kecamatan Junrejo hanya mencatat 8 titik bantuan.
Dari total 70 titik sasaran, 48 unit di antaranya merupakan fasilitas umum (fasum), sementara 22 unit lainnya adalah rumah warga yang mengalami kerusakan.
“Dengan pendataan dan analisis yang akurat, Pemkot Batu berharap intervensi yang dilakukan bisa mempercepat pemulihan serta membangun kembali kehidupan masyarakat yang terdampak bencana,” tandas Suwoko. (*)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru