
SUARAJATIMPOST.COM — Pasar tradisional tidak lagi hanya identik dengan aktivitas jual beli. Dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah pasar di kota besar mulai menarik perhatian anak muda sebagai lokasi pembuatan konten estetik untuk media sosial.
Fenomena ini muncul seiring berkembangnya budaya digital dan meningkatnya kreativitas generasi muda dalam mencari spot unik untuk berkarya.
Di Surabaya dan sekitarnya, beberapa pasar tradisional seperti Pasar Pabean dan Pasar Keputran mulai sering muncul di berbagai platform seperti TikTok dan Instagram.
Deretan kios sayur, warna-warni buah, lampu remang di pagi hari, serta kesibukan pedagang menjadi latar foto dan video yang dinilai memiliki nuansa autentik dan berbeda dari kafe modern.
Anak muda datang ke pasar dengan outfit kasual atau gaya street fashion, lalu mengabadikan momen lewat kamera ponsel maupun profesional.
Hasilnya diunggah sebagai konten fashion, vlog harian, atau editorial foto dengan konsep retro dan urban. Kontras antara gaya berpakaian modern dan suasana pasar tradisional menjadi daya tarik visual yang kuat.
Fenomena ini juga ikut menghidupkan kembali perhatian publik terhadap keberadaan pasar tradisional. Banyak netizen yang kemudian tertarik mengunjungi pasar, bukan hanya untuk berbelanja, tetapi juga menikmati suasana dan keunikan lingkungannya. Pasar tradisional menjadi ruang publik alternatif yang menyatu dengan gaya hidup digital anak muda.
Tren ini diprediksi akan terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan akan konten kreatif dan keinginan untuk mengeksplorasi ruang-ruang lokal dengan perspektif baru. Pasar bukan lagi tempat yang dianggap kuno, melainkan bagian dari estetika urban yang kini sedang naik daun. (**)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber: Dari Berbagai Sumber
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru