
SIDOARJO, SJP – Pemerintah memastikan keberlanjutan pendidikan bagi tiga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, yang mengalami amputasi akibat insiden ambruknya musala beberapa waktu lalu.
Menteri Sosial Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan, negara bersama pihak swasta akan memberikan perhatian dan dukungan penuh kepada para korban.
Berdasarkan data dari RSUD Sidoarjo, tiga santri yang masih menjalani perawatan seusai operasi amputasi adalah Nur Ahmad, yang diamputasi di lokasi kejadian di bawah reruntuhan; Saiful Rozi, yang menjalani amputasi pada telapak kaki, serta Syailendra Haical, yang diamputasi kaki kirinya akibat kerusakan jaringan pembuluh darah.
“Itu insyaallah dijamin semua ya, baik ada pihak-pihak swasta yang menjamin, walaupun pemerintah juga akan memberikan jaminan anak-anak ini akan mendapatkan dukungan pendidikan sampai selesai. Itu menjadi bagian dari perlindungan sosial,” ujar Gus Ipul pada awak media ketika mengunjungi Posko DVI di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, Jumat (10/10/2025).
Selain dukungan pendidikan, Kementerian Sosial juga akan memberikan pendampingan psikologis bagi para santri dan keluarga mereka. Pendampingan ini dilakukan bersama Komisi Disabilitas Nasional untuk membantu proses adaptasi para penyintas pascakejadian.
“Kami ingin mendampingi dan yang paling penting adalah bagaimana anak-anak kita, adik-adik kita para santri yang sekarang mungkin sebagian di antaranya jadi penyandang disabilitas. Keluarga dan lingkungan perlu dikondisikan, begitu juga santrinya yang diamputasi juga perlu dikondisikan,” tandas Gus Ipul. (**)
Editor: Rizqi Ardian
Sumber: Beritasatu.com
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru