
KOTA BATU, SJP – Pemerintah Kota Batu bergerak cepat merespons insiden 11 siswa SMPN 1 Batu yang mengalami sakit perut usai menyantap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pekan lalu.
Wali Kota Batu, Nurochman, memastikan telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG sekaligus menutup sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Diponegoro untuk dilakukan evaluasi.
“Kewenangan pemerintah kota adalah membentuk Satgas dan Satgas sudah terbentuk. Kami akan turun ke SMPN 1 lanjut inspeksi ke SPPG,” urainya, Senin (29/9/2025).
Satgas MBG, lanjutnya, akan berkoordinasi dengan kepala SPPG guna memantau seluruh tahapan mulai dari pengolahan, distribusi, hingga penyajian makanan di sekolah.
Menurutnya, langkah ini penting untuk memastikan kualitas makanan benar-benar aman dan layak konsumsi.
“Kewajiban kami memberi perlindungan penuh kepada penerima manfaat. MBG harus tetap berjalan dengan pengawasan ketat dan terintegrasi,” tegasnya.
Selain inspeksi, Pemkot Batu juga menjadwalkan rapat koordinasi dengan Forkopimda dan stakeholder MBG pada Selasa (30/9/2025).
Dalam agenda tersebut, evaluasi menyeluruh terhadap penyelenggaraan MBG akan dibahas, termasuk rekomendasi teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait operasional dapur SPPG yang ditutup.
“Dapur SPPG Diponegoro ditutup sementara sesuai rekomendasi BGN. Kapan kembali beroperasi ditentukan oleh BGN. Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, pemerintah daerah bertanggung jawab penuh,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja, menambahkan bahwa sampel makanan dari dapur SPPG tidak memenuhi standar laboratorium.
“Standarnya 250 gram per jenis masakan, tapi yang disimpan hanya satu sendok teh. Jadi tidak bisa ditindaklanjuti di laboratorium. Termasuk asumsi pihak dapur bahwa siswa menambah bahan makanan lain juga tidak bisa dibuktikan,” pungkasnya. (*)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru