
SUARAJATIMPOST.COM — Bagi banyak orang, pagi adalah perlombaan dengan waktu. Segelas kopi dan sepotong roti dianggap cukup untuk bertahan hingga siang. Tapi di balik kebiasaan itu, tubuh diam-diam menanggung akibatnya.
Sarapan yang asal-asalan atau bahkan dilewatkan sama sekali membuat metabolisme melambat, energi drop, dan konsentrasi berantakan. Banyak yang mengira rasa lemas di pagi hari disebabkan kurang tidur, padahal sering kali itu efek dari perut kosong yang dipaksa bekerja.
Ironisnya, kebiasaan buruk ini dianggap wajar di kota-kota besar. Semua serba cepat, tapi lupa bahwa tubuh tidak bisa dikejar ritmenya. Sementara gawai sudah aktif sejak bangun tidur, piring sarapan sering kali tetap kosong.
Tubuh butuh bahan bakar layaknya mesin. Melewatkan sarapan berarti membiarkan sistem bekerja tanpa bensin. Dan ketika lelah datang lebih awal, kopi kedua pun jadi pelarian.
Mungkin sudah saatnya berhenti memperlakukan tubuh seperti mesin yang tak kenal istirahat. Sarapan bukan kemewahan tapi bentuk sederhana dari menghargai diri sendiri. (**)
Sumber: Dari Berbagai Sumber
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru