BOJONEGORO, SJP – Rasa syukur dan kebersamaan menyelimuti area persawahan di Kecamatan Sumberejo, Selasa (28/10/2025). Para petani yang tergabung dalam Gabungan HIPPA Tirto Mulyo tampak antusias mengikuti Tasyakuran Panen Raya Musim Tanam ke-3 (MT-3).
Acara ini menjadi wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah sekaligus ajang mempererat silaturahmi antarpetani dan pemerintah daerah.
Musim tanam ketiga atau MT-3 sendiri merupakan tambahan setelah dua musim tanam utama dalam setahun. Biasanya, masa tanam ini dilakukan menjelang akhir kemarau. Karena itu, kondisi lahan dan ketersediaan air menjadi faktor penentu keberhasilan.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan apresiasi kepada para petani atas kerja keras dan ketekunannya menjaga produktivitas hingga musim tanam ketiga.
Menurutnya, pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Bojonegoro dan termasuk dalam prioritas utama pembangunan daerah.
“Kita tahu pertanian menjadi prioritas dalam program Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Namun yang juga penting adalah cara pandang petani. Setelah digunakan secara intensif, lahan butuh waktu untuk beristirahat. Karena itu, kita perlu memperhatikan perbaikan lahan, kualitas benih, serta tata kelola lahan dan air,” ujar Bupati Setyo Wahono dalam sambutannya.
Ia menambahkan, dua faktor yang sangat menentukan keberhasilan sektor pertanian adalah air dan pupuk. Keduanya harus dikelola dengan bijak agar produktivitas tetap tinggi tanpa mengorbankan kesuburan tanah untuk masa depan.
Bupati juga mengajak para petani untuk terus berinovasi dan bersinergi dengan pemerintah. Harapannya, ketahanan pangan di Bojonegoro dapat terjaga, sekaligus memastikan ekosistem pertanian tetap berkelanjutan.
“Semangat gotong royong seperti ini harus terus kita jaga. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan petani, begitu pula sebaliknya,” tuturnya.
Suasana tasyakuran berlangsung hangat, diiringi doa bersama dan simbolis pemotongan padi sebagai tanda rasa syukur atas panen melimpah.
Momen tersebut sekaligus menjadi refleksi penting tentang arti menjaga keseimbangan antara hasil produksi dan kelestarian sumber daya alam. (***)
Editor: Rizqi Ardian
. Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru