KOTA BATU, SJP — Kepolisian Resor (Polres) Batu memprediksi lonjakan tajam kepadatan lalu lintas di wilayah Kota Batu menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Kenaikan volume kendaraan diperkirakan mencapai 20 persen akibat adanya dua kali long weekend dan tingginya minat kunjungan ke destinasi wisata utama.
Untuk mengantisipasi tekanan mobilitas tersebut, Polres Batu telah menyiapkan strategi pengamanan arus berlapis dan rekayasa lalu lintas yang lebih agresif.
Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Batu, AKP Kevin Ibrahim, menegaskan bahwa prediksi kenaikan volume kendaraan menjadi dasar penerapan rekayasa di sejumlah trouble spot.
Ia menyebut pola pergerakan kendaraan pada Nataru kali ini diprediksi lebih padat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Kami memprediksi kenaikan volume mencapai 19 hingga 20 persen. Tekanannya akan terasa terutama di titik masuk Kota Batu dan kawasan wisata. Karena itu, rekayasa lalu lintas kami siapkan secara bertahap, menyesuaikan kondisi lapangan,” ujar AKP Kevin, Kamis (4/12/2025).
Dalam operasi pengamanan Nataru, Polres Batu mengerahkan sebanyak 293 personel. Aparat juga mendirikan enam Pos Pengamanan dan satu Pos Pelayanan sebagai pusat kendali pengaturan arus.
Sistem penindakan pelanggaran lalu lintas turut diperkuat dengan dukungan 10 titik ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) statis dan satu ETLE mobile untuk memastikan jalur utama tetap steril dari hambatan.
Beberapa rekayasa yang telah disiapkan meliputi penerapan contraflow dari P.3 Krematorium hingga SP.3 Dewi Sartika, pengaturan one way di Jalan Ir. Soekarno dengan alternatif pengalihan arus via jalur Wukir atau Junrejo, serta penutupan total kawasan Alun-Alun saat malam pergantian tahun.
AKP Kevin menekankan bahwa langkah-langkah rekayasa ini akan diberlakukan secara fleksibel, bergantung pada indikator kepadatan di lapangan, seperti peningkatan volume kendaraan di gerbang keluar tol atau tingginya tingkat okupansi hotel.
Selain rekayasa arus, AKP Kevin juga menegaskan pentingnya dukungan penuh dari pelaku usaha, operator wisata, dan perhotelan.
Ia meminta agar pihak-pihak terkait dapat menambah kantong-kantong parkir resmi untuk mencegah praktik parkir di tepi jalan yang berpotensi memperparah kepadatan.
“Parkir sembarangan adalah salah satu pemicu utama perlambatan arus. Kami butuh kolaborasi semua pihak agar mobilitas tetap lancar selama Nataru,” tandasnya. (*)
Editor: Syaiful Aries
. Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru