
SIDOARJO, SJP – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur mengimbau keluarga santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Sidoarjo, yang belum menemukan anggota keluarganya untuk segera melapor ke posko ante mortem. Imbauan ini disampaikan menjelang berakhirnya masa krusial pencarian korban selama 72 jam atau golden time.
Posko ante mortem dibuka di Kampus Putri Ponpes Al-Khoziny. Data yang diminta meliputi identitas, ciri fisik, sidik jari dari ijazah, hingga foto terbaru korban. Informasi tersebut akan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan forensik berupa sidik jari, gigi, dan catatan medis guna mempercepat proses identifikasi.
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Mohammad Khusnan meminta kerja sama keluarga dalam pengumpulan data.
“Saya minta tolong keluarga korban yang sampai saat ini belum ditemukan, mohon untuk datang ke pos ante mortem atau mengumpulkan laporan kehilangan. Bawa data-data dari sebelum dia meninggal,” ujarnya saat meninjau posko DVI di RS Siti Hajar, Kamis (2/10/2025).
Hingga kini, tercatat sudah ada 63 laporan keluarga terkait data ante mortem yang diterima tim.
“Sementara ini yang sudah lapor ke kami ada 63, tapi kemarin juga ada beberapa yang sudah ditemukan. Data ini sifatnya dinamis, bisa terus bertambah,” jelas Khusnan.
Ia berharap jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala tidak bertambah.
“Kami tetap berharap lebih banyak yang bisa ditolong. Tapi perlu diketahui, orang bisa hidup bertahan normalnya itu sekitar 72 jam, atau sekitar 3 hari,” ujarnya. (**)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber: Beritasatu.com
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru