SURABAYA, SJP — Lima belas hari setelah tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, suasana duka belum juga surut. Tim DVI Polda Jawa Timur masih bekerja keras mengidentifikasi 11 jenazah yang hingga kini belum berhasil dikenali.
Di tengah duka itu, gelombang doa dan dukungan dari masyarakat terus mengalir. Ratusan siswa dan guru Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Surabaya) menggelar doa bersama dan salat gaib di masjid sekolah, Senin (13/10/2025), sebagai bentuk belasungkawa dan empati kepada para korban.
“Kami keluarga besar MTSN 3 Surabaya, turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya yang dialami keluarga besar Ponpes Al-Khoziny,” ujar Kepala MTsN 3 Surabaya, Asmiati.
Asmiati menambahkan, bentuk solidaritas yang dilakukan pihaknya bersama para murid adalah melalui salat gaib dan doa istigasah, dengan harapan para santri yang meninggal dunia mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Swt.
Selain itu, para siswa juga menggelar penggalangan dana kemanusiaan untuk membantu para korban dan keluarga yang terdampak musibah robohnya bangunan Ponpes Al-Khoziny tersebut.
Tragedi ambruknya musala di lingkungan pondok pesantren itu sebelumnya menelan puluhan korban jiwa, sebagian besar adalah santri yang tengah beraktivitas di dalam bangunan saat peristiwa terjadi. Hingga kini, proses identifikasi oleh tim DVI masih berlangsung, sementara doa dari masyarakat terus mengalir tanpa henti. (**)
Editor : Rizqi Ardian
Sumber: Beritasatu.com
Sumber : Suara Jatim Post & Berita Terbaru